Additional information
| Judul | Novel Warisan Terlarang: Misteri Tanah Pusako Keluarga |
|---|---|
| Penulis | Sakinah Septiana Azri |
| Kata Pengantar | sehingga novel "Warisan Terlarang: Misteri Tanah Pusako Keluarga" dapat terselesaikan dan kini hadir di tangan Anda. Novel ini merupakan sebuah upaya untuk menggali dan memperkenalkan lebih dalam tentang budaya Minangkabau, terutama terkait dengan adat istiadat dan warisan pusako yang menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat Minang. "Warisan Terlarang: Misteri Tanah Pusako Keluarga" tidak hanya menghadirkan kisah yang penuh dengan intrik, konflik, dan misteri, tetapi juga berusaha untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga dan menghargai warisan keluarga. Dalam masyarakat Minangkabau, tanah pusako bukan hanya sekadar aset materi, tetapi juga simbol identitas, sejarah, dan kebersamaan keluarga. Melalui perjalanan Rendra, tokoh utama dalam novel ini, kita akan diajak untuk melihat betapa kompleksnya dinamika keluarga dalam mempertahankan dan mengungkap misteri yang tersimpan di balik tanah pusako tersebut. Saya berharap novel ini dapat memberikan wawasan baru serta menggugah kesadaran kita semua tentang pentingnya menjaga warisan budaya yang kita miliki. Semoga kisah dalam novel ini dapat memberikan inspirasi dan hiburan bagi para pembaca, serta memperkaya khasanah literasi Indonesia dengan cerita-cerita yang berakar pada budaya lokal. |
| Jumlah Halaman | 84 Halaman |
| Ukuran Novel | A5 Grams |
| Harga | Rp. 60000 |
| Sinopsis Singkat | Warisan Terlarang: Misteri Tanah Pusako Keluarga mengisahkan perjalanan seorang wanita muda bernama Maya yang terpaksa kembali ke kampung halamannya di Sumatera Barat setelah bertahun-tahun meninggalkannya. Kepulangannya dipicu oleh kematian mendadak sang kakek, pemilik tanah pusako yang telah diwariskan secara turun-temurun dalam keluarganya. Saat Maya tiba di kampung, dia mendapati banyak kejanggalan seputar kematian sang kakek. Masyarakat setempat percaya bahwa tanah pusako tersebut memiliki kekuatan mistis yang bisa membawa berkah maupun kutukan. Tanah itu merupakan pusat dari berbagai legenda dan cerita horor yang menyelimuti kampungnya. Maya, yang tidak percaya pada takhayul, bertekad untuk mencari tahu kebenaran di balik misteri tersebut. Dalam proses penyelidikannya, dia menemukan bahwa tanah pusako keluarganya menyimpan rahasia gelap yang melibatkan konflik keluarga, pengkhianatan, dan kekuatan gaib yang tak terduga. Setiap langkah Maya membawanya lebih dalam ke dalam misteri yang mengerikan, termasuk penemuan artefak kuno yang memiliki hubungan erat dengan sejarah keluarganya. Pertemuan dengan tokoh-tokoh misterius dan kejadian-kejadian aneh membuat Maya harus menghadapi berbagai bahaya yang mengancam nyawanya. Dalam pencariannya, Maya juga harus berdamai dengan masa lalunya sendiri, menghadapi luka lama yang masih membekas, dan memahami arti sebenarnya dari warisan yang telah diterimanya. Akhirnya, Maya harus menentukan apakah dia akan mempertahankan tanah pusako tersebut atau melepaskannya demi menyelamatkan keluarganya dari kutukan yang telah berlangsung selama berabad-abad. Warisan Terlarang: Misteri Tanah Pusako Keluarga adalah novel yang memadukan unsur misteri, drama keluarga, dan supranatural, dengan latar belakang budaya Minangkabau yang kaya. Kisah ini mengajak pembaca untuk menggali lebih dalam tentang makna warisan dan tanggung jawab yang menyertainya, serta kekuatan cinta dan pengorbanan dalam menghadapi kegelapan. |
| Referensi | Budaya Minangkabau: Abdullah, Taufik. "Adat and Islam: An Examination of Conflict in Minangkabau." Indonesia, no. 2 (1966): 1-24. Haryono, Umar. Mistik dan Magi di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999. Bowen, John R. Sumatran Politics and Poetics: Gayo History, 1900-1989. New Haven: Yale University Press, 1991. Danandjaja, James. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1986. Reid, Anthony. Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680: Volume Two: Expansion and Crisis. New Haven: Yale University Press, 1993. |




Reviews
There are no reviews yet.